Senin, 20 Juni 2016

Review: The School for Good and Evil


Title: The School for Good and Evil
Series: The School for Good and Evil trilogy #1
Author: Soman Chainani
Illustrator: Iacopo Bruno
Genre: children fantasy
Published: 2014 (by Bhuana Sastra), first published 2013, paperback, 580 p.

Sinopsis:

Tahun ini, Sophie dan Agatha digadang-gadang menjadi murid Sekolah Kebaikan dan Kejahatan yang legendaris, tempat anak-anak laki-laki dan perempuan dididik menjadi pahlawan dan penjahat dalam dongeng. Dengan gaun pink, sepatu kaca, dan ketaatannya pada kebajikan, Sophie sangat yakin akan menjadi lulusan terbaik Sekolah Kebaikan sebagai putri dalam dongeng. Sementara itu, Agatha, dengan rok terusan warna hitam yang tak berlekuk, kucing peliharaan yang nakal, dan kebenciannya pada hampir semua orang, tampak wajar dan alami untuk menjadi murid Sekolah Kejahatan.


Namun ketika kedua gadis itu diculik oleh Sang Guru, terjadi sebuah kesalahan. Sophie dibuang ke Sekolah Kejahatan untuk mempelajari Kutukan Kematian; sementara Agatha masuk ke Sekolah Kebaikan bersama para pangeran tampan dan putri cantik mempelajari Etiket Putri. Bagaimana jika ternyata kesalahan ini adalah petunjuk pertama untuk mengungkap diri Sophie dan Agatha yang sesungguhnya?Sekolah Kebaikan dan Kejahatan menawarkan petualangan luar biasa dalam dunia dongeng yang menakjubkan, di mana satu-satunya jalan keluar dari dongeng adalah... bertahan hidup. Di Sekolah Kebaikan dan Kejahatan, kalah bertarung dalam dongengmu bukanlah pilihan.




Review: ★★★★★ (5)
This is my first review!! Setelah sekian lama, akhirnya blog ini dibuka dengan hal yang berkaitan buku. Akhir-akhir ini saya jadi ketagihan beli buku.. sejak dulu memang suka baca, tapi buku-buku yang dibaca bukan milik saya hehe, tapi punya kakak atau sepupu saya.
SGE (singkatan The School for Good and Evil) adalah novel pertama yang saya miliki dan novel fantasi yang pertama kali saya baca (fyi, belum baca Harry Potter), dan thanks to SGE, saya jadi doyan buku fantasi.
Mengusung tema new fairy-tale, ceritanya jadi sangat menarik kalo kamu sebelumnya sudah tahu tentang dongeng Snow White, Cinderella, Sleeping Beauty, Red Riding Hood, dll. Dari judul bukunya saja bisa ketebak yaitu tentang Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. (Menurut cerita buku ini) Snow White dkk. serta Nenek Sihir dkk. juga adalah alumni dari SGE.


Karakter utamanya yaitu Sophie dan Agatha, walaupun rasanya lebih cenderung ke Sophie. Sophie dan Agatha adalah sahabat baik (katanya) yang dikirim ke sekolah yang salah (katanya). Sophie yang cantik bak putri dan baik hati (katanya) dikirim ke Sekolah Kebaikan, sedangkan Agatha yang tampak seperti penyihir dan hatinya juga penyihir (katanya) dikirim ke Sekolah Kejahatan. Sophie berjuang untuk pindah ke Sekolah Kebaikan sedangkan Agatha mati-matian ingin pulang.
Sophie, orangnya sok cantik (tapi memang yang tercantik), sok baik, pokoknya sok-sokan. Sedangkan Agatha, orangnya rendah diri dan sarkastik. Tapi kalo disuruh milih pihak siapa, saya pilih Sophie.. :)


Tak lengkap sebuah dongeng tentang putri tanpa pangeran. Boleh disebut cinta segitiga dalam novel ini. Pangeran bernama Tedros (anak dari Raja Arthur) awalnya suka sama Sophie, tapi di akhir malah suka Agatha. Ini juga jenis pangeran yang sok tampan, sok pahlawan, sok paling jago, dan narsis..
Penyampaian kisah dan alurnya mudah dimengerti, juga tentang penggambaran tempat dan lain-lainnya sangat detail, dan thanks to Iacopo Bruno untuk book covernya yang sangat-sangat-sangat keren sehingga imajinasiku tentang SGE tidak kacau...


Untuk ending-nya juga tidak mengecewakan karena dari awal Chainani memang berencana membuatkan seri trilogi, jadi THE END dalam dongeng ini bukanlah THE TRULY END.


Sebagai buku yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja, buku ini juga cocok dibaca untuk kalangan young adult dan dewasa..
FYI, The School for Good and Evil sudah dibeli hak perfilmannya oleh Universal Pictures dan akan ditangani oleh produser-produser pembuat film seperti Alice in Wonderland, Snow White and the Huntsman, dll. Jadi, kita punya harapan besar untuk tidak kecewa menonton live-actionnya. Diperkirakan filmnya akan rilis akhir Desember 2017.


Untuk kisah lanjutan dari SGE, silahkan cek review A World Without Princes (The School for Good and Evil, #2)

"You're not evil. You’re human." — Lady Lesso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar